Transisi Demografi di Indonesia dan
Nigeria: Sebuah Perbandingan
Selama 50 tahun terakhir, negara-negara berkembang
mengalami transisi demografi dari angka kematian dan kelahiran yang tinggi
menuju kematian dan kelahiran yang rendah. Gofrey McNicoll dalam artikelnya
yang berjudul ‘Achievers and Laggards in
Demographic Transition: A Comparison of Indonesia and Nigeria’, mencoba
untuk menganalisis perbandingan transisi demografi yang terjadi di Indonesia
dan Nigeria. Kedua negara ini dianggap layak untuk disandingkan karena beberapa
kesamaan sekaligus kontras yang diperlihatkan. Indonesia dan Nigeria adalah dua negara yang sama-sama padat, memiliki
sumberdaya yang relatif kaya dan secara kultural beragam. Kedua negara ini
mengalami gelombang politik dan gerakan separatis pada awal tahun-tahun
kemerdekaan; serta memiliki sejarah pemerintahan yang otoriter dalam sejarah
mereka sebagai negara merdeka, hingga bentuknya yang terakhir ini dengan demokrasinya.
Nigeria dan Indonesia sama-sama negara
yang relatif baru dalam mengalami penurunan fertilitas. Setengah abad yang
lalu, Indonesia dan Nigeria berada pada tingkat perkembangan yang sama,
keduanya memiliki tingkat fertilitas dan mortalitas yang sama-sama tinggi. Transisi
demografi di kedua negara ini juga relatif kontras: ketika Indonesia memiliki
angka harapan hidup mendekati 70 tahun dan fertilitas yang relatif kecil (2
kelahiran per satu perempuan), angka harapan hidup di Nigeria masih dibawah 50 tahun
dan fertilitasnya di atas 5.
Profil ekonomi dan demografi
kedua negara ini menunjukan perbedaan yang sangat tajam. Indonesia mengikuti
pertumbuhan model Asia Timur yang ditandai dengan penurunan kemiskinan yang
progresif, sementara itu Nigeria relatif stagnan. Dari tahun 1970, Indonesia
melakukan ekpansi pertanian dan industri sampai di akhir 1990-an; di Nigeria
kedua sektor ini mengalami stagnasi akibat meningkatnya dominasi pendapatan di
sektor minyak dan gas. Indonesia membuat beberapa upaya dalam menurunkan
kemiskinan, Nigeria hampir sama sekali tidak.
Dalam konteks transisi
demografi, Nicoll menunjukan bahwa ada beberapa hal yang bisa menjelaskan
perbedaan yang terjadi diantara kedua negara ini. Pemerintahan, pilihan
kebijakan, warisan sumberdaya dan kelembagaan serta kondisi-kondisi eksternal
merupakan beberapa aspek yang disoroti. Nicoll berargumen bahwa perbedaan
warisan kelembagaan menjadi bagian penting yang menghambat penurunan fertilitas
di Nigeria yang ini bisa diatasi di Indonesia. Selanjutnya, akan dilihat lebih dekat perbedaan ini, baik dalam aspek
ekonomi dan demografi, perbedaan dalam pengelolaan dan pilihan kebijakan,
perbedaaan warisan sumberdaya, kelembagaan dan kondisi eksternal.
Memahami Terminologi Transisi
Demografi
Apa sebenarnya yang dimaksud dengan ‘transisi
demografi’? Sejarah menunjukan bahwa transisi demografi merupakan salah satu
proses penting yang berpengaruh pada kehidupan manusia sejak 500 tahun yang
lalu. Terminologi 'transisi demografi' (demographic
transition) dengan mengacu pada Lee dan Reher (2011) dapat didefinisikan sebagai
perubahan sirkuler pada fertilitas dan mortalitas yang tinggi ke tingkat
fertilitas dan mortalitas yang rendah atau relatif stabil. Transisi ditandai dengan mortalitas yang
menurun pada awalnya, kemudian diikuti dengan penurunan fertilitas pada
beberapa dekade setelahnya yang memicu perubahan pada tingkat pertumbuhan,
ukuran dan usia populasi yang berlanjut selama beberapa dekade.
Tidak ada negara yang
menyelesaikan proses transisi demografi. Proses transisi demograsi secara umum
berbeda-beda. Transisi merupakan sebuah fenomena global yang memiliki tahapan
berbeda. Mengidentifikasi transisi dalam sebuah lintasan perubahan memungkinkan
kita untuk memahami dengan lebih jelas konteks perubahan yang terjadi di
berbagai negara. Transisi demografi akan membawa manfaat bagi masyarakat tetapi
sebagian juga tidak memberikan manfaat. Beberapa tantangan yang dihadapi oleh
masyarakat kita pada saat ini merupakan konsekuensi langsung dan tidak langsung
dari transisi demografi. Kembali dijelaskan oleh Lee dan Reher (2011) bahwa
dari sudut pandang demografi, proses transisi setidaknya bisa memunculkan empat
perubahan pada masyarakat seperti dapat dicermati berikut ini:
Gambar 1. Perubahan akibat transisi
demografi
Pertama,
penurunan fertilitas dalam jangka waktu yang panjang akan menyebabkan perubahan
dalam struktur usia populasi. Perubahan ini akan berdampak pada masyarakat yang
relatif lebih muda dan meningkatnya populasi usia kerja, melahirkan apa yang
kemudian disebut dengan bonus demografi (demographic dividend). Selanjutnya,
meskipun fertilitas yang rendah akan menurunkan pertumbuhan populasi usia
kerja, tetapi akan meningkatkan struktur usia tua dan tingkat ketergantungan.
Proses penuaan ini menjadi dampak yang paling penting dari adanya transisi
demografi karena memiliki dampak sosial dan ekonomi yang luas bagi masyarakat. Kedua, penurunan fertilitas yang
diiringi dengan peningkatan harapan hidup akan berdampak langsung pada kelompok
kekerabatan: ukuran jejaring kekerabatan yang dimiliki seseorang akan semakin
menyusut, berkurang keluasannya dan akan semakin menciptakan jarak generasi. Bercermin
pada usia distribusi populasi, sebelum terjadi transisi demografi, jejaring
kekerabatan yang relatif jauh dan condong ke bawah (sepupu, paman, bibi)
memainkan peran yang penting dalam keluarga. Setelah fertilitas dan mortalitas
menurun, ukuran keluarga menurun, jumlah kekerabatan lateral menurun secara
substantif, orang tua, kakek nenek bahkan buyut menjadi semakin penting dalam
keluarga. Ketiga, peningkatan
efisiensi reproduksi mendorong peningkatan kebebasan waktu bagi seorang ibu
untuk merawat dan membesarkan anak-anak. Perubahan dalam kehidupan perempuan
ini berdampak pada perempuan dan perannya dalam keluarga, berdampak pada
anak-anak dan berdampak juga pada pria. Keempat,
secara substantif hidup yang lebih panjang akan meningkatkan nilai investasi
dari modal manusia dan meningkatkan jangka waktu yang bisa dinikmati oleh
generasi tua dimana pasokan tenaga kerja menurun ketika banyak yang memasuki
masa pensiun.
(Dwi Wulan Pujiriyani/SPD 2015)
McNicoll, Geoffrey. "Achievers and Laggards in Demographic Transition:
A Comparison of Indonesia and Nigeria". Dalam Lee, Ronald D dan Reher,
David S. (ed). 2011. Demographic Transition and Its Consequences. A Supplement
to Vol 37. USA: Wiley-Blackwell.
No comments:
Post a Comment